SELAMAT DATANG DI MEDIA INFORMASINYA TELKOM PONTIANAK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk

Senin, 26 Mei 2008

Telkom Tingkatkan Kecepatan Maksimum Speedy

Sumber : www.detikinet.com, edisi 22 Mei 2008

PT Telkom meningkatkan kecepatan maksimum Speedy. Dari semula kecepatan untuk download sebesar 384 Kbps dan upload 64 Kbps, kini digenjot menjadi 1024 Kbps untuk download dan 128 Kbps untuk upload.

Direktur Konsumer Telkom I Nyoman G. Wiryanata mengatakan, kebijakan baru ini akan memberikan keuntungan bagi pengguna Speedy. Jadi pelanggan lebih leluasa mengakses internet, berbagai konten dan situs game yang membutuhkan kecepatan tinggi.

Namun di sisi lain, Telkom belum berniat kapasitas kuota pemakaian dan penurunan tarif untuk kelebihan pemakaian Speedy. "Kita masih evaluasi lebih lanjut untuk hal itu," ujarnya dalam jumpa pers di EX Plaza Jakarta, Kamis (22/5/2008).

Dengan peningkatan tersebut, Telkom menargetkan penambahan jumlah pelanggan menjadi 1,3 juta hingga akhir tahun. Menurut Nyoman, per 10 Mei 2008 kemarin Telkom sudah mempunyai 337.600 pelanggan. Angka tersebut memang terlihat masih jauh dari target yang dicanangkan, namun Nyoman optimistis mengejarnya.

Sebab, animo kustomer dinilai kian tinggi. Hal ini terlihat dari rata-rata penambahan pelanggan per hari pada kuartal pertama meningkat dari rata-rata net-add per harinya yang mencapai 567 pelanggan menjadi 1081 pelanggan per hari sejak maret sampai Mei 2008.

Untuk rata-rata penggunaan, setiap pelanggan mengeluarkan Rp 314 ribu per bulan. Meski demikian, nilai tersebut masih kecil secara perseroan. Namun, Nyoman lagi-lagi optimistis dengan menganggap Speedy potensial.

Telkom sendiri telah menginvestasikan Rp 800 miliar untuk bandwidth enhacement dan mengejar target 1,3 juta pelanggan. "Kami serius disini, karena masa depan telekomunikasi ada di broadband," tukas Nyoman.

Pindah Operator Tanpa Ganti Nomor? Tunggu 2011

Sumber : www.detik.com edisi 22/05/2008

Semua pengguna telepon di Indonesia akan dibolehkan berpindah layanan operator tanpa berganti nomor telepon. Ini akan terjadi pada 2011.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menetapkan tahun 2011 sebagai tahap implementasi roadmap number portability.

Anggota Komite BRTI Koesmarihati optimistis number portability akan berdampak baik bagi pelanggan. Pasalnya, hal ini akan membuat operator berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan kualitas layanannya sehingga penetrasi meningkat dan tarif telepon akan terus turun.

Pengguna layanan yang dimaksud mencakup pelanggan telepon seluler, telepon tetap kabel, telepon nirkabel area terbatas, maupun pengguna teleponi internet atau Voice over Internet Protocol (VoIP).

"Jadi, mau tidak mau seluruh operator harus meningkatkan layanannya kalau tidak mau ditinggalkan pelanggan karena kualitasnya yang jelek dan tarifnya yang mahal," ujarnya di sela seminar number portability di ICT Expo 2008 di Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/5/2008).

Senior ICT Consultan dari World Bank, David Satola, berpendapat untuk mengimplementasikan number portability, regulator harus menata kembali spektrum frekuensi telekomunikasi, sistim penomoran, serta mematangkan rencana penyatuan lisensi telepon seluler dan telepon tetap.

"Itu memang yang jadi prioritas kami," Koesmarihati menegaskan.

Indonesia, dinilai Satola, sebagai contoh negara yang unik karena memiliki 12 operator telepon, jauh lebih banyak dari negara lain yang telah mengadopsi number portability, di mana di tiap negara tersebut rata-rata hanya memiliki tiga operator.

"Perlu kustomisasi untuk menerapkan number portability. Namun inisiatif ini saya rasa baik untuk meng-encourage kompetisi sehingga tarif semakin murah dan layanan semakin baik," pungkasnya.