
Sabtu, 21 Februari 2009
TELKOM Luncurkan Paket Tagihan Tetap Telepon Rumah

Kampanye lewat sms tetap memperhatikan hak-hak pelanggan
Telkom menyambut baik terbitnya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 11/PER/M. Kominfo/2/2009 tentang Pemilihan Umum Melalui Jasa Telekomunikasi. Permen tersebut akan menjadi pedoman Telkom dalam melayani peserta Pemilu yang akan memanfaatkan Jasa Telekomunikasi Telkom untuk kegiatan kampanye.
Pada prinsipnya layanan Telkom dapat dimanfaatkan sebagai media untuk kegiatan kampanye, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Melalui layanan Telkom Flexi, Telkom membuka diri kepada setiap parpol, caleg dan capers/cawapres untuk berkampanye melalui SMS, tetapi di sisi lain Telkom juga menjaga hak-hak pelanggan, khususnya yang berkenaan dengan privacy. Mengacu pada UU No.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen, maka Telkom dalam menyediakan layanan SMS sebagai media kampanye akan menjaga kerahasiaan data konsumen pengguna, sehingga SMS hanya diterima oleh para simpatisan yang terdaftar saja.
Dalam penyelenggaraan layanan SMS sebagai media kampanye Telkom lebih mem-prioritaskan layanan SMS yang memerlukan proses registrasi apabila berkeinginan mendapatkan informasi (kampanye), dan unregister apabila ingin berhenti berlangganan.
Selain berbentuk berbentuk SMS, tersedia juga layanan pesan multimedia (MMS), layanan pesan premium, nada dering (ring tone), nada dering balik (ring back tone) dan nilai tambah telepon/multimedia.
Pola kerjasama penyediaan layanan SMS sebagai media kampanye sebaiknya dilakukan oleh operator/penyelenggara jasa telekomunikasi dengan Content Provider (CP) secara Business to Business (B2B), dengan catatan hal itu tidak merugikan pelanggan.
Telkom Masih Senang Jualan Voice dan SMS
Dikatakan Eddy Kurnia, Vice President Public and Marketing Communication PT Telkom, usai peluncuran FlexiConference di di Ruang Aula, lantai VIII, Gedung Telkom Divre III Jabar, Jalan Japati, Jumat (20/2/2009) sore. Telkom berani mematok pertumbuhan pelanggan yang tinggi pada tahun ini.
"Memang saat ini broadband yang menjadi penyumbang revenue terbesar bagi kami. Dan potensi pelanggan masih sangat besar," katanya.
Saat ini, tambah Eddy, belanja rata-rata pelanggan Flexi hanya Rp 40 ribu per bulan. Jumlah ini sangat jauh jika dibandingkan dengan Speedy yang rata-ratabelanja pelanggan mencapai Rp 270 ribu per bulan. Total pelanggan Speedy pada akhir tahun lalu mencapai 1,1 juta.
Di tempat yang sama, Direktur Kostumer PT Telkom I Nyoman G Wiryana mengatakan pada saat ini Telkom melihat layanan broadband menjadi bisnis masa depan operator telekomunikasi.
Dia menjelaskan meskipun demikian, pendapatan utama saat ini masih berasal dari layanan berbasis suara, namun gejala peningkatan pendapatan internet sudah tampak terlihat.
"Faktanya pendapatan terbesar kami masih dari voice, khususnya layanan suara Flexi. Namun kami sepakat nanti akan beralih ke data, sehingga kami antisipasi itu melalui layanan Speedy," katanya.
( afz / fyk ) (detikinetinet)
Telkom Ramaikan Pemilu dengan FlexiConference

Jakarta - Momen pemilu menjadi pasar yang potensial bagi operator telekomunikasi. Telkom sebagai operator plat merah juga tak mau ketinggalan hajat demokrasi terbesar di republik ini. Layanan SMS broadband sampai 1.000 nomor bisa menjadi pilihan bagi caleg atau parpol untuk SMS kampanye.
FlexiConference adalah layanan terbaru dari Telkom Flexi untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi dalam cakupan yang lebih luas. Dengan FlexiConference, pelanggan dapat melakukan percakapan konferensi dan pengiriman SMS secara massal.
"FlexiConference memungkinkan pelanggan untuk melakukan panggilan konferensi hingga 200 nomor dalam satu conference room. Kita sanggup sampai 960 conference room dalam satu waktu," ujar Direktur Konsumer PT Telkom, I Nyoman G Wiryanata saat peresmian FlexiConference di Ruang Aula, Gedung Telkom lantai, Jalan Japati, Jumat (20/2/2009) sore.
Senada dengan Nyoman, menurut Eddy Kurnia, Vice President Public and Marketing Communication PT Telkom, parpol dapat memanfaatkan FlexiConference untuk berkomunikasi dengan kader atau konstituennya dengan tarif yang murah.
"Parpol ataupun caleg dapat mengirimkan SMS ke 1.000 nomor yang telah terdaftar. Ini bisa dimanfaatkan untuk SMS kampanye oleh para parpol," kata Eddy.
Dengan bertambahnya layanan yang ditawarkan, Eddy berharap Flexi semakin
diminati oleh masyarakat. Perbaikan dan penambahan infrastruktur pun terus
dilakukan.
"Kita akan menambah 300 BTS sehingga BTS yang kita miliki menjadi 3.500 BTS. Kita akan terus perluas cakupan Flexi," paparnya.
Hingga akhir tahun 2008, Flexi telah menjangkau 320 kota dan 13,5 juta pelanggan per Januari 2009. ( afz / fyk )